BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat, pemanfaatan internet dalam bidang pendidikan terus berkembang khususnya dalam bidang pendidikan tinggi jarak jauh. Pemanfaatan internet dalam bidang pendidikan digunakan sebagai salah satu alternatif kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada suatu pusat lembaga pendidikan seperti kampus, sekolah, kursus, dan pusat-pusat pelatihan lainnya, namun telah mengubah proses belajar mengajar tanpa datang ke tempat pertemuan di mana proses pembelajaran dilaksanakan. Kegiatan proses belajar mengajar terus secara menyebar diarahkan kearah yang lebih fleksibel terhadap waktu dan tempat. Waktu dan tempat bukan lagi merupakan kendala dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang demikian dikenal dengan sebutan e-learning atau electronic-learning.
Kecenderungan untuk mengembangkan e-learning sebagai salah satu alternatif pembelajaran diberbagai perguruan tinggi meningkat sejalan dengan meningkatnya infrastruktur internet yang menunjang penyelenggaraan e-learning. Melalui e-learning proses belajar mengajar dapat dilakukan tanpa adanya tatap muka antara pengajar dan peserta didik dan tidak lagi dibatasi oleh waktu dan tempat. E-learning menjadi salah satu solusi bagi permasalahan dunia pendidikan yang semakin sibuk dengan berbagai layanan yang menawarkan fleksibilitas dan mobilitas yang tinggi.
II. Rumusan Masalah
Pembuatan situs web yang mampu memenuhi konsep e-learning sekaligus mengandung semangat dan kultur Universitas Terbuka
Penggunaan Moodle CMS (Content Management System) sebagai perangkat lunak (software) utama situs web untuk Universitas Terbuka
Penggunaan Tutorial online (Tuton) berbasis internet atau Web based Tutorial (WBT) untuk Universitas Terbuka
Penggunaan Kit Tutorial untuk Universitas Terbuka
III. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah situs web yang dapat menjadi media e-learning bagi semua elemen Universitas Terbuka di Indonesia, khususnya dosen dan mahasiswa UT sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan software Moodle CMS sebagai main software (perangkat lunak utama) bagi situs e-learning Universitas Terbuka. Khususnya dari aspek ketersediaan fasilitas-fasilitas penunjang e-learning seperti misalnya kemampuan Moodle untuk menyediakan forum untuk berdiskusi bagi elemen-elemen UT serta tingkat kemudahannya (user friendly) ketika digunakan oleh elemen-elemen tersebut (dosen dan mahasiswa)
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan Kit Tutorial sebagai sarana penjamin kualias tutorial dan acuan bagi tutor pada tutorial tatap muka.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan Dry lab sebagai sarana meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang prosedur ataupun materi praktikum yang akan dilakukan di laboratorium basah dan merupakan alternatif pelaksanaan praktikum secara jarak jauh.
IV. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk para penanggung jawab dan pengambil keputusan dalam lingkungan Universitas Terbuka sebagai panduan untuk melihat kemungkinan penggunaan software-software di atas
Penelitian ini bermanfaat untuk para dosen dan mahasiswa yang akan mencoba menerapkan metode e-learning, baik sebagai pendukung metode pos maupun sebagai alternatif total pengganti metode pos jika memang memungkinkan untuk melakukan hal tersebut
Penelitian ini bermanfaat untuk para rekan-rekan sejawat yang memiliki ketertarikan dalam bidang e-learning, baik itu dari aspek konsep-teori, psikologis, penggunaan perangkat keras, maupun perangkat lunak
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
Jaya Kumar C. Koran (2002), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
Ensiklopedia Wikipedia dijelaskan bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dong (dalam Kamarga, 2002), mendefinisikan e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
Rosenberg (2001), Menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
Darin E. Hartley [Hartley, 2001], mendefinisikan e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001], mendefinisikan e-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
II. Manfaat E-learning
Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
III. Kelebihan e-learning
Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :
Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video.
Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.
Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :
Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik.
Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.
Peserta didik dapat merasa terisolasi
Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik.
Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.
Peserta didik dapat merasa terisolasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar